20.00
Suasana di apart Seungcheol berbeda dari biasanya, Jeonghan yang memilih duduk diatas karpet dan enggan duduk disamping Jisoo.
“Kalian kenapasih?”
Jeonghan mendengus kesal, “lo tau kan cheol gue benci banget sama orang yang selingkuh?”
“GUE GAK SELINGKUH, YOON JEONGHAN.” Jisoo membela dirinya, karena bagaimanapun juga dia tidak berselingkuh sama sekali.
“Jisoo, jangan teriak.” Seungcheol menengahi dengan tangan menarik Jisoo untuk kembali duduk, “lanjut, han.”
“Tadi pagi gue ke kosnya Jisoo dan dia gak ada di kamarnya.” Jeonghan berbicara tanpa menatap kedua orang didepannya, ia memilih untuk memainkan kukunya.
“Dan setelah gue telfon berkali-kali akhirnya dia angkat telfon gue. Lo tau dia tidur dimana? Di kosnya Seokmin. Mantan dia.”
“Soo?” Seungcheol menatap mata Jisoo dan meminta jawaban.
“Iya itu bener.”
“See? Lo selingkuh Hong Jisoo.”
“Dengerin dulu, oke? Setelah gue cerita ini terserah lo deh mau anggep gue selingkuh atau enggak.”
“Cerita, Soo.”
Jisoo menarik nafas dalam-dalam, dia mana tahu kalau acara makan malamnya dengan Seokmin akan membawanya kesini. Diinterogasi dan dicap sebagai tukang selingkuh oleh sahabat baiknya.
“Semalem setelah balik dari kampus, gue dan Seokmin makan malem berdua. Seokmin yang ajak dan gue mengiyakan karena ya gue mikirnya gue gak selingkuh, ini pure sebagai temen yang ajak makan malem berdua. Setelah makan gue sama dia keliling kota untuk cari angin sekalian ngobrol karena kita udah lama banget gak ada waktu buat ngobrol berdua. Terus jam 12 gue sampe di kos dan gue langsung masuk kamar. Sekitar jam setengah 2 gue denger suara gitar dan setelah gue cek yang main gitar itu Seokmin. Karena gue kebangun dan gak bisa tidur lagi, gue memutuskan ke kamar dia mau denger dia nyanyi. Gataunya gue ketiduran. Seokmin gak bangunin ya karena dia gak enak sama gue. Gue bener-bener gak ada maksud lebih. Pikiran buat selingkuh aja gak ada.”
Tentu saja semua yang dikatakan Jisoo barusan benar adanya. Tidak dilebih-lebihkan tapi tentu saja ada beberapa hal yang tidak diceritakan kepada dua sahabatnya. Seperti fakta bahwa Jisoo lah yang mengajak Seokmin untuk keliling kota dan dia diam-diam mematikan handphonenya agar tidak ada yang mengganggu waktu mereka.
“Udah gitu aja Soo? Gak ada kontak fisik?”
“Kontak fisik gimana? Dia meluk gue atau sebaliknya? Gila kali lo?”
Bohong. Tentunya banyak kontak fisik diantara mereka, seperti Seokmin yang secara tidak sadar memegang tangan Jisoo saat akan menyebrang atau Jisoo yang secara gamblang merapihkan baju Seokmin yang berantakan atau saat Seokmin yang mengelus rambut Jisoo dengan alasan rambutnya berantakan karena helm yang dipakai.
“Oke gue percaya sama lo. Han? Lo percaya kan sama Jisoo?”
Alih-alih menjawab dengan suara, Jeonghan hanya menganggukan kepala. Walaupun sebenarnya Jeonghan tidak 100% percaya dengan ucapan Jisoo.
“Oke. Kelar kan?” Seungcheol melirik kedua sahabatnya, “lo berdua pelukan deh biar gak makin tegang.”