A date?

“Jadi kamu stay di Depok sampe hari apa le?” Tanya Seokmin sesaat setelah Kalea memasuki mobil yang Seokmin pinjam dari Minghao.

“Sabtu malem aku balik ke yogya.”

“Oh kamu masih ada kerjaan buat kamis jumat?”

Kalea menganggukan kepalanya, “iya, shooting music video.”

“Ooh gitu.”

Tidak ada lagi pembicaraan, Seokmin yang fokus mengendarai mobil dan Kalea yang sibuk bermain handphone.

“Eh seok, ini pacar kamu gapapa? Aku gak enak loh minjem kamu seharian.”

“Gapapa kok, malah dia yang nyuruh aku nganterin kamu pulang juga.”

“Pacar kamu baik, cocok sama kamu.” Ujar Kalea sambil tersenyum manis

“Kamu gimana? Masa secantik kamu ga ada pacar?”

Kalea tertawa mendengar ucapan mantan kekasihnya barusan, “ya karena aku cantik seok makanya susah cari pacar.”

“Yeee serius le, emang ga ada yang berani deketin kamu gitu?” Tanya Seokmin sambil melirik Kalea sekilas

“Hmm ada lah yang deketin tapi ya gitu seok.”

“Gitu gimana?”

“Ada niat buruknya, kemarin aku dideketin sama selebgram gitu taunya dia buat naikin engagement doang terus ada juga nih anaknya ganteng sih taunya dia matre parah.”

Seokmin tertawa mendengar cerita Kalea barusan, “demi apa? susah sih emang kalau udah terkenal gini ya jadi ga bisa bedain mana yang tulus mana yang enggak.”

Kalea menganggukan kepalanya, “bluetooth boleh ya seok?”

“Iya pake lagu dari handphone kamu aja.”

Setelah bluetoothnya sudah terkonek dengan sempurna, Kalea sibuk memilih lagu yang akan diputar untuk menemaninya dan Seokmin selama diperjalanan.

Cause I can't make you stay if you wanna go But I will wait for you to say “Come home” Now might not just be the time for us But know that what we have will always last

Sesampainya di studio foto Seokmin memutuskan untuk mengambil foto Kalea yang sedang bergaya di balik kamera, “cantik”, batinnya.

Jam menunjukkan pukul 12 siang yang artinya sudah masuk jam makan siang, Seokmin yang sedaritadi memainkan handphonenya menunggu balasan pesan dari Jisoo yang sayangnya tidak kunjung datang.

Omin maaf aku udah ada janji makan siang sama temen kantor, kamu makan siang sendiri aja ya, pesan tersebut masuk bertepatan dengan Kalea yang menepuk pundaknya.

“Makan siang bareng yuk?”

Seokmin dan Kalea memutuskan untuk makan di restoran dekat studio barusan dengan alasan agar tidak terlalu jauh untuk balik ke tempat tadi.

Sialnya ia melihat Jisoo sedang asyik makan berdua dengan lelaki yang tidak ia kenali, Jisoo sepertinya tidak menyadari kehadiran Seokmin. Harusnya Seokmin merasa biasa saja karena posisinya ia juga sedang makan siang bersama mantan kekasihnya tetapi yang membuat ia merasa marah adalah bagaimana lelaki didepan Jisoo dengan sangat santai mengelus kepala Jisoo dan Jisoo yang terlihat tidak kaget seakan-akan tindakan barusan adalah hal biasa baginya.

“Seok? Kamu kenapa?”

“Oh? Gapapa kok, makan le nanti kamu sakit lagi.”

“Yee kamu yang makan tuh aku daritadi udah makan, jangan bengong mulu.”

“Le.”

“Apa?”

“Kalo kamu liat pacar kamu dielus rambutnya sama orang lain marah gak?”

“Pacar kamu disini?”

“Jangan teriak, kebiasaan.” Ucap Seokmin karena ucapan Kalea barusan membuat lelaki didepan Jisoo melirik kearah mereka.

“Sorry, tapi bener?”

“Iya.”

“Yang mana?” Tanya Kalea dengan matanya yang menatap keseluruh ruang di restoran tersebut.

“Gak perlu tau. Kamu cemburu gak kalau gitu?”

“Iyalah, kamu gak inget emang waktu kamu jadi menang turnamen futsal terus ada cewek yang nyamperin kamu aku udah marah banget? Apalagi ini elus-elus.”

“Aku lupa kamu cemburuan parah.”

“Whats mine is mine, i dont share.” Ujar Kalea sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya, “Pojok kanan pake baju warna coklat pacar kamu ya?” lanjutnya

“Iya.”

“Damn, ganteng juga.”

Seokmin mendelik mendengar ucapan barusan, “ya aku ganteng pacar aku juga harus ganteng lah.”

“Cowok depan pacar kamu naksir pacar kamu, keliatan banget.”

“Masa?”

“Bukan bikin cemburu ya seok, tapi cara dia ngeliatin Jisoo itu kayak ada heart eyesnya gitu paham gak? Kayak kamu liat pacar kamu gitu.”

Seokmin diam, ia langsung tidak nafsu makan.

“Tapi yaudahlah kan kamu pacarnya, udah pasti dia sayangnya sama kamu. Kalau kata aku juga pacar kamu itu gak bakal kegoda sama cowok didepannya, percaya deh sama aku pacar kamu tipikal cowok setia.”

“Iyasih. Percaya nih le?”

Kalea tertawa melihat Seokmin dengan muka cemberutnya, “Gak usah cemberut lah, percaya sama aku. Lagian kalau pacar kamu naksir cowok itu its his loss gaksih? Cowok kayak kamu cuma satu di dunia masa disia-siain?”

“Coba ngomong gitu le ke kamu di masa lalu.”

Kalea tertawa mendengar sindiran Seokmin barusan, “siaaalaaaaan.”