This is me trying

Aneh banget rasanya ngeliat Junhui duduk di sofa apart Minghao dengan satu tangan memegang gelas berisi kopi dan di tangan lain memegang remote televisi, terasa domestik.

“Jadi tujuan lo dateng ke Depok itu apa kak?”

“Kangen sama lo.”

“Basi.”

Jun tertawa mendengar ucapan sarkas barusan, “beneran.”

“Serah, yaudah ayo ngomong keburu malem.”

“Malem gue nginep sini aja kali ya?”

“Serah.”

Hening. Baik Minghao dan juga Jun saling menunggu satu sama lain untuk memulai pembicaraan.

“Hao.”

“Hm?”

“Ayo jadian.”

Minghao menatap Jun dengan tidak percaya, “sakit ya lo?”

“Serius, ayo mulai dari awal lagi. Kenalan dari awal, lupain yang dulu.”

Tidak ada jawaban dari bibir Minghao.

“Maafin gue, hao. Gue tau semua salah gue makanya gue berani minta maaf sama lo. Dari 2 tahun lalu semenjak masalah itu yang ngebuat lo mau ngerantau kesini gue selalu minta maaf sama lo, tinggal dari diri lo sendiri mau gak maafin gue?”

“Kak, lo tau gue udah maafin lo.”

“Terus masalahnya apa?”

“Gue belum bisa nerima lo, kak. Mau gimana juga lo alasan dibalik gue ogah untuk berkomitmen.”

“Cewek yang di twitter lo kemarin itu siapa? Cantik.”

“Temen gue.”

“Dia ya?”

“Apanya?”

“Yang bikin lo bisa lupain gue? Yang bikin lo mau ketemu gue lagi?”

“Mungkin?”

Jun terdiam. Memang semua salahnya dan dia tidak mempunyai hak untuk cemburu.

Dulu Minghao yang mengejarnya, beberapa minggu sekali Minghao akan mengunjungi Jun ke asramanya. Berkat Minghao dia bisa diterima di pendidikannya sekarang karena Minghao selalu menyemangatinya. Sampai akhirnya Minghao mengungkapkan perasaannya kepada Jun yang ditolak mentah-mentah oleh Jun dengan alasan basi “gue mau fokus pendidikan hao.” Nyatanya ia berpacaran dengan lelaki lain.

Setelah putus ia kembali dekat dengan Minghao dan Minghao masih menyukainya. Mereka akan bertemu, memadu kasih lalu Jun akan menghilang seakan pertemuan kemarin tidak ada artinya. Beberapa minggu kemudian Jun akan kembali menghubungi Minghao, mengajaknya bertemu lalu hilang lagi. Siklusnya selalu seperti itu. Jun yang terlalu percaya diri mengira bahwa Minghao tidak akan kemana-mana sedangkan Minghao terlalu bodoh karena selalu menerima Jun lagi dan lagi. Terlalu sayang, katanya.

“Palingan abis ini lo ngilang beberapa bulan kemudian lo dateng lagi seakan-akan lo gak ada salahnya. Gitu terus, capek kali?”

“Gue sibuk hao.”

“Sibuk pacaran sama orang Bandung?”

“Astaga.”

“Udah deh kak, gue capek. Ujung-ujungnya kayak gini lagi, mending gak usah dibahas. Lo-lo, gue-gue. Gak usah ada status juga gak masalah dari dulu juga gitu kan?”

“Ini lo nolak gue?”

“Iya, untuk sekarang. Gue masih belum bisa nerima lo karena gue tau ujung dari cerita ini kak. Paling juga besok lo ngilang lagi.”

this is minghao trying to let junhui go.