catastrophe

Jisoo tau ada yang berbeda dari Seokmin 1 tahun belakangan ini tapi Jisoo gak tau apa penyebabnya. Seokmin tuh anti banget sama yang namanya ngurus anak kecil, dia selalu nolak kalau Jisoo mulai bahas tentang anak tapi tahun lalu tiba-tiba Seokmin bilanh ke Jisoo, “Soo, aku mau adopsi anak. Aku udah research dan dateng ke panti matahari, aku ketemu sama satu anak laki-laki. Mau adopsi dia gak? Sama aku?” Bingung dong. Sejak kapan Seokmin diam-diam datang ke panti dan tiba-tiba hatinya tergerak buat adopsi anak? Aneh kan?

Yang Jisoo gak tau, anak yang dibicarain itu anak kandung Seokmin dengan perempuan yang dia sendiri lupa nama dan mukanya kaya gimana. Bodoh emang Seokmin ini. Waktu Minghao saranin ke dia buat dateng ke panti dan liat anaknya, Seokmin langsung dateng ke panti itu dan disana dia ketemu langsung sama ibu panti yang ternyata udah dititipin salam sama ibunya Sunwoo untuk kasih anak ini ke Lee Seokmin dan jangan yang lain, awalnya ibu panti gak setuju dan mikir gimana kalau ayah kandung Sunwoo gak pernah dateng dan mau ambil anaknya tapi ibu Kim ini ngeyakinin ibu panti kalau ayah kandungnya aka Lee Seokmin pasti dateng. Dan ya bener aja, Seokmin pasti dateng untuk anaknya. Pertama kali ketemu Sunwoo, Seokmin masih gak percaya kalau anak ini adalah anak kandungnya sendiri, mirip sih dikit cuma dia masih gak yakin jadi dia tes dna diem-diem dibelakang Jisoo sampai akhirnya hasil tesnya keluar dan dia benar-benar ayah kandung dari anak itu. Seokmin buru-buru ajak Jisoo untuk adopsi Sunwoo, untungnya Jisoo gak menaruh curiga sama sekali (kayaknya sih ya). Jisoo sempet tanya sih ke Seokmin dia siap enggak adopsi anak, karena menurut Jisoo ini tuh tanggung jawab yang besar bukan sesuatu yang mudah juga tapi Seokmin ngeyakinin Jisoo kalau dia bisa dan sanggup untuk adopsi Sunwoo. Jisoo percaya kalau Seokmin bisa tapi Jisoo gak ngerti kenapa harus anak ini dari sekian banyak anak di panti ini, pertanyaan itu gak pernah Seokmin jawab sampai sekarang.

“Kalau kamu sibuk, aku bisa kok urus dokumen untuk Sunwoo.” Jisoo beneran gak ngerti kenapa Seokmin mau urus ini sendirian

“Aku bisa sendiri kok, Soo.”

“Beneran?”

“Iyaa.”

“Seok.” Jisoo sebenernya pengen adopsi satu anak lagi, dia pernah ke panti yang Jeonghan rekomendasiin ke dia.

“Iya sayang?”

“Nanti kalau kita bisa urus Sunwoo, aku mau nambah 1 anak lagi boleh?”

Seokmin sebenernya ingin nolak tapi dia inget gimana Jisoo belakangan ini selalu sebut satu nama anak kecil yaitu Jungwon untuk diadopsi, “Jungwon?”

Jisoo menganggukan kepalanya dengan semangat, “iyaa aku mau adopsi dia.”

“Boleh, Jisoo boleh.”

Sebenernya alasan kenapa Seokmin gak mau melibatkan Jisoo dalam proses adopsi ini sesimpel karena dia belum siap Jisoo tau kalau Sunwoo itu anak kandung Seokmin. Seokmin sendiri rasanya kaya jalan diatas pecahan kaca, tiap langkahnya itu bikin dia sakit sendiri. Resiko sih karena Seokmin gak mau berkata jujur.

“Seok, Sunwoo kapan bisa kita bawa pulang?”

“Minggu depan, Soo.”

Jisoo disini tuh udah curiga sebenarnya, karena proses adopsi Sunwoo ini cepet banget beda sama yang Jeonghan ceritain ke dia dan ada beberapa prosedur yang terlewat sama Seokmin.

“Seok, beneran semua proses tuh kamu kerjain sendirian? Udah selesai?”

“Udah sayang, kamu kenapa deh gak sabar banget?”

Bukan itu masalahnya, dia fine fine aja kalau Sunwoo baru bisa mereka bawa pulang 2 bulan atau beberapa bulan lagi tapi masalahnya kenapa prosesnya cepet banget? Ini gak masuk diakal Jisoo.

“Cepet yaaa? Nanti kamu ajarin aku ya Seok biar proses adopsi Jungwon secepat ini.” Sarkas sih, Seokmin tau dari nada bicara Jisoo tapi dia gak berani buat balas apa-apa jadi Seokmin cuma senyum dan cium pipi Jisoo.


“Sunwoo pake bajunya dulu!” Jisoo teriak dari dapur pas ngeliat Sunwoo didepan tv telanjang karena terdistraksi sama kartun di tv.

“Seokmin, anaknya pakein baju dulu jangan main handphone aja!”

“Iya maaf-maaf, aku abis liat jadwal aku.” Seokmin buru-buru gendong Sunwoo dan bawa dia ke kamarnya untuk dipakein baju.

“Anak ganteng, siap sekolah gak hari ini?”

“Udah dong, kata papa disana banyak temen ya kaya di tempat aku dulu?”

Tempat? Oh panti.

Seokmin menganggukan kepalanya, “Iya, banyak temennya nanti Nunu suka deh disana.”

Nunu. Nama panggilan yang Jisoo kasih buat anak kecil yang sekarang udah mulai sekolah.

“Yes yes, aku mau sekolah sekarang.”

Jisoo tersenyum melihat interaksi Seokmin dan Sunwoo, “sarapan dulu yuk nu?”

“Oke papa!” Sunwoo langsung lari ke meja makan

Seokmin tersenyum dan diam-diam mensyukuri pilihannya untuk mengadopsi Sunwoo.

“Seok, kamu yang anter atau aku?”

“Aku aja, sekalian aku berangkat ke kantor.”

“Lah kan aku ke kantor juga?”

“Kalau kamu yang anter nanti malah muter-muter, kasian kamunya.”

“Okaay, sarapan dulu sana. Aku siap-siap dulu.”

Seokmin selalu merasa bersalah tiap kali matanya memandang Jisoo. Ngeliat Jisoo lagi makan aja dia rasanya mau nangis, ada perasaan bersalah yang numpuk di dadanya.

“Ayah, nanti aku pulang dijemput siapa?”

“Loh nu, udah nanya pulang aja.”

“Jam 1 ada spongebob di tv tau yah.”

“Iya, ayah tau. Nanti yang jemput papa, gapapa kan?”

“Gapapa banget laaah.”


Puncak masalah Seokmin dan Jisoo itu waktu mereka mau adopsi Jungwon. Harusnya mereka sedang bahagia-bahagianya karena mereka baru menikah 1 tahun lalu. Iya Jisoo dan Seokmin menikah setelah mengadopsi Sunwoo. Acara pernikahannya juga gak mewah-mewah banget, hanya mengundang keluarga dan teman dekat mereka aja.

“Kamu beneran mau adopsi Jungwon sekarang? Tahun depan aja gimana?”

“Gak bisa, Seok. Aku takut dia diambil orang.”

Oke, Seokmin ngerti kegelisahan Jisoo sekarang tapi dia belum siap.

“Kamu belum siap ya Seok?”

“Kalau kamu siap, aku siap kok Soo.” Bohong. Seokmin belum siap, tapi dia gak mau egois karena Jisoo terlihat sangat bahagia sekarang.

“Yess!! Nanti sabtu kita kesana ya sama Sunwoo.”


Proses adopsi Jungwon ternyata cukup panjang dan melelahkan, prosedurnya tuh ribet banget. Jisoo kewalahan dan harus minta bantuan Seokmin dan Jeonghan karena gak sanggup ngurus ini sendirian. Untungnya Jeonghan mau bantu disaat Seokmin gak bisa bantu karena urusan kerjaan.

“Han, kok prosesnya lama ya?”

“Lah emang gini, Soo. Dulu pas urus Sunwoo gini juga kan?”

“Enggak.”

“Hah?”

“Waktu adopsi Sunwoo, gak ada wawancara kaya gini han.”

“Gak mungkin, Soo. Ini tuh justru poin penting buat adopsi anak.”

“Tapi gue gak ada wawancara gini, waktu gue tanya Seokmin dia bilang gak tau kenapa gak ada.”

“Aneh.”

“I know.”

“Soo.”

“Apa?”

“Sebenernya proses ini bisa dilewatin.”

“Gimana caranya?”

“Kalau anak itu anak kandung kita sendiri.”

“Maksudnya gimana?”

“Ya, prosesnya tuh bakal gampang kalau kita adopsi anak kandung kita sendiri. Gak ada wawancara, cuma dokumen tanda tangan doang.”

“Han?”

Jeonghan menarik Jisoo kepelukan, “maaf-maaf, gue gak ada maksud bikin lo mikir yang enggak-enggak.”

“Kayaknya iya.”

“Nooo, honey.”

“Gue tanya Seokmin malam ini.”

“Kalau ternyata Sunwoo anak kandungnya beneran gimana?”

“Pisah.” Jisoo melepaskan pelukannya, “gue akan tinggalin Seokmin.” Lanjutnya.

“Soo?”

“Han, Seokmin yang paling tau kalo gue itu gak bisa dibohongin.”


“Seok, bisa ngomong? Sebentar?”

Seokmin mematikan laptopnya dan berjalan menghampiri Jisoo, “bisa sayang.”

“Duduk dulu deh.” Jisoo menggeser tubuhnya dan memberikan space untuk Seokmin.

“Mau ngomong apa sih? Kok kayaknya serius banget?”

“Ada yang mau kamu omongin gak ke aku?”

“Enggak? Kamu mau ngomong apa?”

Jisoo mengeluarkan satu lembar kertas, “Ini akta lahir Sunwoo.”

Ah udah waktunya. Seokmin tau rahasia yang dia simpan itu ibaratnya bom yang bisa meledak kapan saja tapi siapa sangka kalau bomnya akan meledak sekarang? Di hari aniversarry mereka?

“Iya, itu akta lahir Sunwoo.”

“Nama ayah kandungnya, nama kamu Seokmin!” Jisoo melempar akta lahir itu ke Seokmin

“Soo, dengerin penjelasan aku dulu ya?”

“Apa Seokmin? Apa yang mau kamu jelasin? Kamu punya anak dari perempuan lain?”

“Soo, tarik nafas dulu. Maaf-maaf.”

“AKU GAK BUTUH MAAF KAMU.”

“Oke, dengerin penjelasan aku dulu ya? Kamu mau kan?”

“Enggak. Semuanya udah jelas.”

“Jisoo.”

“Seok, kamu yang paling tau aku benci dibohongin tapi kamu ngelakuin itu ke aku? Dan kamu ngelakuin ini bertahun-tahun Seokmin!”

“KAMU BISA DENGERIN PENJELASAN AKU DULU GAK SIH JISOO? GIMANA AKU MAU JELASIN KALAU KAMU NYELA PEMBICARAAN AKU TERUS.”

Seokmin really know he fucked up.

“Maaf-maaf, aku gak maksud bentak kamu.” Seokmin mengelus tangan Jisoo

“Gila kamu, Seok.”

“Maaf, Jisoo. Dengerin penjelasan aku ya?”

“Seok, kamu bohongin aku dan bentak aku. Kamu ngelakuin dua hal yang aku benci dan sekarang kamu minta aku dengerin penjelasan kamu?”

“Please, Jisoo.”

“No, aku mau kamu jawab jujur. Sunwoo anak kandung kamu atau bukan?”

Seokmin menganggukan kepalanya, “iya, dia anak kandung aku.”

“Dari perempuan mana?”

“Aku gak tau.”

“Udah gila. Kamu gila Seokmin. 8 tahun lalu kamu ngelakuin seks sama perempuan lain dan kamu gak jujur sama aku? 8 tahun Seokmin, bukan waktu yang sebentar.”

“Jisoo, maaf.”

“Kita selesai, Seok. Aku bawa Jungwon keluar dari rumah ini.”

“Jisoo, jangan gini ya? Aku minta maaf, Jisoo.”

“Kamu tau perbuatan kamu itu fatal Seokmin.”

Seokmin tidak berani menjawab ucapan Jisoo lagi, dirinya benar-benar berantakan sekarang.

“Harusnya kamu jujur dari awal kamu mau adopsi Sunwoo, tapi kamu gak ngelakuin itu. 1 tahun kamu bohong dan 8 tahun kamu khianatin aku. Besok pagi aku pergi dari rumah ini, aku gak bakal bawa Sunwoo karena itu hak kamu sebagai ayah kandungnya.”

“Jisoo.”

“Jangan panggil nama aku lagi dan aku harap kita gak ketemu lagi.”