“Mau makan kemana kita?”
“Tamelo yuk?”
Seokmin membuka kaca helmnya, “Buset banyak uang nih?”
Jisoo tertawa mendengar ucapan Seokmin, “Tamelo masih mahasiswa friendly ya harganya.”
“Oke kalo begitu kita meluncurrr!”
Jisoo tersenyum tipis melihat bagaimana Seokmin memperlakukan dirinya, mulai dari melepaskan helm dari kepalanya dilanjutkan dengan mengelus rambut Jisoo dengan alasan “rambut lo berantakan banget deh.” Sampai dimana Seokmin membukakan pintu cafe dan menarik kursi agar Jisoo bisa duduk dengan nyaman.
“Act of service ya Seok?”
Seokmin yang sedang melihat-lihat menu–atau lebih tepatnya melihat harga makanan yang lumayan menguras kantong langsung menatap mata Jisoo, “apanya?”
“Love language lo?”
“Kok tau? Kalo lo apa?”
“Keliatan sih, kalo gue quality time dan words of affirmation“
“Oh suka dipuji-puji ya kak?”
Jisoo memutar kedua bola matanya, “diapresiasi, Seok.”
“Noted, kak.” Ujar Seokmin dengan tertawa, “Mau pesen apa?”
“Chicken Cordon Blue aja deh, minumnya samain sama lo.”
“Oke.”
Seokmin memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan mereka dengan senyum yang tidak pernah lepas dari wajahnya.
“Bahagia banget, ada apa nih?”
“Hah? Gue kak?”
“Iyalah.”
“Gak ada sih, cuma lagi pengen senyum aja.”
“Okedeh kalo lo gak mau cerita.”
“Beneran kak.” Seokmin menatap Jisoo dengan tatapan ayo-percaya-sama-gue.
“Oh iya kak, udah lama banget ya kita gak makan berdua gini.”
“Lah kan sering?”
Jisoo heran, pasalnya kemarin malam dia dan Seokmin makan berdua di kamar kosnya. Dua hari lalu mereka sarapan bersama di kamar kos Seokmin.
“Maksudnya diluar gini, biasanya kan di kos.”
“Oh iyaya? Makanya ajak gue dong, jangan ajak Han mulu.”
Oh mungkin ini akan terdengar seperti Jisoo cemburu. Tapi masalahnya, beberapa minggu belakangan ini Seokmin lebih sering makan diluar dengan Jeonghan ketimbang dengan dirinya. Wajar saja jika Jisoo merasa kalau Seokmin meninggalkannya.
“Yee lo nya pacaran mulu sih.”
“Mana ada, gue aja kemana-mana sama Han, lo nyulik Han dari gue tau!”
“Iye maaf maaf, nanti gue ajak lo deh.”
“Nah gitu dong. Sebelum ajak Han tanya gue dulu gue bisa apa enggak.”
“Iya ganteng, anything for you dah pokoknya kaya iklan.”