Mission Failed Succesfuly
Seokmin melirik kearah pintu restoran, tidak ada tanda-tanda bahwa Sunwoo sudah sampai.
“Abang anter Eric dulu, ayah masuk duluan aja. Table mana aja terserah.” tulis Sunwoo di kolom chat mereka.
Seokmin memilih untuk tidak memesan makanan terlebih dahulu, entah feelingnya saja atau bagaimana yang pasti ia merasa bahwa ia tidak perlu memesan makanan.
“Permisi? Kayaknya anda salah table deh?”
Seokmin menolehkan kepalanya ke sumber suara, “Jisoo?”
Jisoo berusaha menyembunyikan ekspresi terkejutnya, “Seokmin?”
Seokmin melirik lelaki disamping Jisoo dan tersenyum tipis.
“Maaf, kalo gitu aku pindah.”
Jisoo menahan tangan Seokmin, “No, kayaknya ini salah paham deh?”
Seokmin mengerutkan keningnya, “Ah?” Sial, ini pasti ide Sunwoo. “Mau duduk dulu, Jisoo?”
Jisoo menggelengkan kepalanya, “Gak perlu duduk, kita perlu bicara sebentar saja. Bisa?”
“Bisa, dimana?”
Jisoo melirik pria disampingnya, “Oh iya, perkenalkan ini Seungwoo pacar aku.”
Seungwoo mengulurkan tangannya, “Halo, saya Seungwoo.”
Seokmin menjabat tangan Seungwoo dan tersenyum, “Seokmin.”
“Seungwoo, aku boleh ngomong sebentar sama Seokmin?”
“Boleh sayang, aku tunggu di mobil ya?”
Jisoo menganggukan kepalanya, “okay, makasih ya.”
“Seokmin, kita bicara diluar aja gapapa? Kamu belum pesan apa-apa kan?”
“Belum kok.”
“Yaudah yuk.” Jisoo melangkahkan kakinya meninggalkan restoran tersebut diikuti Seokmin yang berjalan dibelakangnya.
“Aku minta maaf untuk kejadian ini.” Seokmin angkat bicara setelah keheningan cukup panjang diantara mereka.
“Ya sebenernya aku gak ngerti, Jungwon tau darimana kalau kamu itu ayahnya dia dan begitu juga Sunwoo kenapa dia bisa tau kalo aku itu papanya dia?”
“Aku gak tau, Soo. Atas nama Sunwoo aku minta maaf sebesar-besarnya ya. Aku gak membenarkan ini dengan alasan dia masih remaja tapi aku harap kamu gak benci sama dia.”
Jisoo menggelengkan kepalanya, “Aku gak pernah benci sama Sunwoo.” Jisoo menghela nafasnya, “Dan juga kamu. Aku gak pernah benci sama kamu.”
Seokmin tersenyum, Jisoo memang mudah memaafkan.
“Aku minta maaf atas kejadian dimasa lalu.”
“Masa lalu biarin di masa lalu ya, aku gak mau bahas itu sekarang karena aku rasa waktunya belum tepat dan gak cukup untuk itu.”
“Iya, maaf.”
“Aku belum siap juga untuk bahas itu.” Jisoo menundukkan kepalanya, “lebih tepatnya aku belum siap ketemu kamu, maaf.”
Seokmin paham dan itu bukan salah Jisoo.
“Gak perlu minta maaf, mungkin kalau waktunya sudah tepat kita bisa bicara berdua ya? Kamu sendiri belum dengar cerita aku dan permintaan maaf langsung dari mulut aku.”
“Iya, aku pamit ya.”
“Jisoo, boleh titip pesan untuk Jungwon?”
Jisoo menganggukan kepalanya, “boleh, seokmin.”
“Tolong bilangin dia ya kalau aku gak marah sama sekali ke dia dan ku minta maaf belum bisa jadi orang tua yang baik dan belum bisa ngejagain dia. Oh sama satu lagi, bilangin kalo aku kangen sama dia.”
“Iya, Seokmin bakal aku bilangin ke dia.”
Seokmin tersenyum, “makasih ya.”
“Bilang ke Sunwoo kalau aku gak marah sama dia dan sampaiin ke dia kalau aku kangen dia.”
Seokmin menganggukan kepalanya, “iya soo.”
Jisoo mengulurkan tangannya, “sampai ketemu nanti?”
Seokmin menjabat tangan Jisoo dengan erat, “Sampai ketemu nanti, Jisoo.”
Seokmin pun melangkahkan kakinya meninggalkan Jisoo yang berdiri menatap punggungnya dari belakang.
“Seokmin, jangan lupa ceritain ke dia tentang masa lalu kita. Aku rasa dia perlu tau itu.” Teriak Jisoo
Seokmin memutar badannya dan mengacungkan jempolnya, “Pasti bakal aku ceritain kok.”