Pov Jisoo.

Hari ini gue seneng banget. Kapan ya terakhir kali gue seseneng ini? Kayaknya waktu gue masih pacaran sama mantan gue (yang turns out dia brengsek banget). Gue tau kok gak sedikit dari kalian yang mencaci maki kebodohan gue, gue yang sekarang pun akan ikut mencaci maki Jisoo di masa lalu. Alasan kenapa gue dulu mempertahankan mantan gue adalah sesimpel karena dia yang selalu ada untuk gue yang yaaa padahal bare minimum gak sih? Hahaha.

Oke kita lanjut dengan alasan kenapa hari ini gue seneng banget. Gue mengawali hari dengan sarapan bersama Seokmin dan sepertinya kegiatan sarapan berdua ini akan sering kami lakukan (gue berharap ini menjadi rutinitas kami) karena akhirnya gue dan Seokmin sudah di tahap berteman lagi setelah drama panjang yang kami lalui. Setelah sarapan dengan si dia, gue melanjuti hari dengan mengikuti kelas bersama dua sahabat gue; Jeonghan dan Seungcheol dan tentunya kita bertiga makan siang bersama lagi (tidak lupa dengan Wonwoo yang sudah pasti mengikuti kemanapun Cheol pergi). Selesai kelas, gue dijemput lagi oleh si dia yang tadi pagi mengantar gue ke kampus setelah kami sarapan. Si dia memakai kaos hitam yang dibalut dengan kemeja dan celana jeans kesukaannya. Si dia melambaikan tangannya setelah mata kami bertatapan dan tidak lupa dengan senyuman manis di bibirnya.

“Jadi?” Tanyanya sambil memakaikan helm di kepala gue.

“Jadi tapi Han masih nungguin cowoknya tuh.”

“Emang mau kemana sih?”

“Ada deeeeeh. Pokoknya lo tinggal ikutin jalan yang gue arahin.”

“Oke siap tuan. Kak Han suruh kesini aja daripada sendirian.”

Gue pun langsung memanggil Han dan menyuruhnya bergabung bersama gue dan Seokmin.

“Eh kalian langsung kesana aja, cari meja yang kosong.”

“Lo gapapa sendirian, Han?”

“Bentar lagi juga dia sampe. Udah sana buruan keburu mejanya penuh.”

Dengan dorongan dan paksaan Han, akhirnya gue dan Seokmin pergi ke tempat makan yang biasa gue dan Han datangi dulu. Sebenernya tempat makannya cuma mie ayam yang ada di salah satu toko pinggir jalan di Margonda yang sering kali gue dan Han datangi sejak zaman gue dan Han masih menjadi mahasiswa baru.

“Lah inimah gue pernah kesini.”

“Sama siapa Seok?”

“Temen gue tuh si Minghao. Gak kenal dah lu mah.”

Oke cuma Minghao bukan perempuan atau gebetan Seokmin.

“Gebetannya kak Han siapa?”

“Ada deeh, anak hukum. Udah lulus kemarin dan emang ngejar Han dari jaman maba cuma gak dapet lampu hijau mulu dari Cheol.”

“Sekarang udah?”

“Yaaa udah lah. Udah sejauh ini.”

“Gak sia-sia tuh nunggu bertahun-tahun.”

“Iya.”

Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, Han dan Sangyeon—gebetannya Han akhirnya datang juga. Gue dapat melihat puppy eyes di mata Sangyeon setiap kali ia mengobrol dengan Han. Han pun masih malu-malu tiap kali Seokmin meledeknya.

“Seokmin, sekali lagi lo ledekin gue, gak gue kasih restu ya lo sama Jisoo!”

Gue yang mendengar ucapan barusan hanya mengerutkan kedua alis–sedikit bingung. Memangnya Seokmin masih menyukai gue?

“Parah ancamannya gitu. Bang, lo yakin mau sama Kak Han yang galak ini?”

Gue melihat Sangyeon yang hanya tertawa sambil mengelus rambut Han dan Han yang melirik sinis kearah Seokmin.

Hari ini gue bahagia karena akhirnya gue kembali menjadi Jisoo yang dulu sebelum gue berpacaran dengan mantan gue itu. Tentunya gue pun lebih bahagia karena seharian ini bersama orang yang gue sayangi.