Televisi di kamar Jisoo menayangkan series Lupin, salah satu series yang viral di tiktok dan Jisoo penasaran seperti apa film yang katanya sangat seru.
Seokmin cukup serius dalam menonton, kata Seokmin ini genre kesukaannya.
“Kata lo Lupin salah ga ngelakuin ini?”
“Enggak, dia mau balas dendam kan atas kejadian bokapnya?”
“Kan bisa aja lapor polisi?”
“Lo ga liat itu detektifnya aja kerja sama sama si bapak tua” ujar Seokmin sambil memasukan tangannya kedalam mangkuk popcorn
“Yah abis, bentar gue tambah lagi” ujar Jisoo sambil berdiri dari kasurnya, Seokmin mengikuti pergerakan Jisoo
“Seok, temenin”
“Yaudah ayok”
Jisoo memunggungi Seokmim, tangannya bertumpu pada meja di dapur. Ketika ia berhasil mengambil popcorn tangannya terselip, ia tidak sengaja menjatuhkan gelas didekatnya.
ㅤ
Jisoo membungkuk mengambil gelas yang terjatuh, pandangan Seokmin terdistraksi. Jisoo menggunakan celana pendek, ketika ia menunduk celananya tertarik keatas dan mengetat. Sexy ass.
Sialan, Seokmin tidak pernah menyadari kalau tubuh berisi Jisoo terlihat sangat seksi dari belakang. Seokmim mengedipkan matanya, merasa sedikit pusing. Apa karena mereka berdua saja di tempat gelap sehingga Jisoo terlihat berbeda malam ini?
ㅤ
Jisoo masih membelakanginya, Seokmin masih memandangi badan milik Jisoo. Ia berdeham, “Soo”
Setelah selesai menaruh gelas dibtempatnya, Jisoo membalikan badannya, “apa?”
Pandangan Seokmin terfokus pada bibir Jisoo yang terlihat basah sehabis meminum air. Seokmin wonders how Jisoo looks if he suck Seokmin's dick. ㅤ
“Lo kenapa seok?”
“Hah? Oh gapapa, yuk naik keatas”
“Soo.” Panggil Seokmin sesampainya mereka di kamar Jisoo
“Apa?”
Seokmin diam, ia memikirkan bagaimana cara mengajak Jisoo untuk melakukan itu.
“Seok lo kenapa deh?”
“Ah anjing,” umpat Seokmin
“Apasih?”
Jisoo menoleh kearah Seokmin, ia menemukan Seokmin yang melihat kearahnya, bibirnya lebih tepatnya.
Oh, batin Jisoo
“Gue boleh?” Izin Seokmin
“Hah?”
Jisoo terkejut, disatu sisi ia ingin melakukannya tapi disatu sisi ia malu.
“Iya, gue boleh gak?”
Setelah diam cukup lama, Jisoo menganggukan kepalanya, “yaudah boleh.”
Lagian this is not his first time, Jisoo pernah melakukannya dengan mantan kekasihnya dulu. Begitu juga dengan Seokmin, this is not his first time, ia pernah melakukan ini sebelumnya dan terakhir kali ia melakukannya dengan Soonyoung di kamar kosnya.
“Can we kiss now?”
Jisoo tidak menjawab, ia mendekatkan badannya kearah Seokmin
“Seok, please do not main sama telinga gue, gue geli disitu” ucap Jisoo, posisi mereka sekarang adalah Seokmin setengah menimpa badan Jisoo.
Seokmin mengangguk, “then i will touch you there”ㅤㅤ
sebuah kecupan mendarat di wajah Jisoo, membuat pipinya bersemu merah. beruntung pencahayaannya hanya berasal dari televisi yang sudah mereka lupakan. Seokmin terlalu buru-buru dan Jisoo yang terlalu malu untuk kembali berbicara lagi.
“Tadi lo bilang kan lo gak suka disentuh dibagian mana, gue tanya lagi boleh?”
Jisoo mengangguk, Seokmin yang diatasnya sekarang bukan sosok yang biasa ia temui, aura dominan dan tatapannya membuat Jisoo mau tak mau menurutinya, “Kamu suka disentuh dan dicium dibagian mana Jisoo?”
“Dibawah”
“Dimana Jisoo?”
“Dibawah seok.” Jisoo melenguh ketika tangan Seokmin meraba pahanya, tangan Seokmin masuk kedalam celana pendek Jisoo.
“Disini?” Seokmin meremas lembut paha dalam Jisoo, dengan sengaja ia menyenggol penisnya yang mulai menegang. “Guide me, will you?”
“Oh fuck it”ㅤ
ㅤ
“Maunya dipegang dimana, Jisoo?”
“Dibawah, seoook.” Jisoo merengek
Seokmin menangkat dagu Jisoo, membawa bibirnya bertemu dengan bibir Jisoo. Ketika, mulut Seokmin sibuk dengan lidah Jisoo, satu tangannya perlahan menurunkan celana yang menutupi bagian bawah Jisoo, tangan lainnya mengusap pipi Jisoo lembut.
ㅤ
ㅤㅤ
“Jisoo mau apa?” Tanya Seokmin disela ciuman mereka, lidah keduanya bertaut, dagu Jisoo sudah basah. tapi, hal itu tidak menghentikan Jisoo untuk kembali meraup bibir Seokmin. Manis. Jisoo suka dan Jisoo bisa gila.
“Mau seokmin.” Singkat karena Jisoo sibuk melumat bibir Seokmin, tangannya tidak diam, ia meraba penis Seokmin.
“Mau apanya?”
“I want your dick”
Seokmin bangkit dari posisinya dan berdiri di depan Jisoo. Dengan kesadaran penuhnya, Jisoo berdiri dan menekuk kedua kakinya, kini ia sejajar dengan penis Seokmin yang sudah menegang.
“Ajarin gue ya, Seokmin?”
Anjing. Sebutan Seokmin yang keluar dari mulut Jisoo terdengar jauh lebih indah dari biasanya. Seokmin yang tidak sabar segera melepas celananya dan ikat pinggang miliknya yang berada diatas kasur ia kalungkan di leher Jisoo, Jisoo tidak keberatan ia malah mengusap penis Seokmin
“Sebentar ya sayang, aku lepas dulu celananya”
“Dont you wanna try? Gimana kalau Jisoo jilat kontol Seokmin?”
Seokmin mengusap kepala Jisoo, “bawel juga ya kamu”
Mata mereka bertemu saat Seokmin mulai mengarahkan penisnya pada mulut Jisoo. Yang lebih tua mengangguk, seolah mengerti bahwa ia harus mulai membuka mulutnya saat ini.
“Kenapa langsung dimasukin?”
Tidak ada jawaban, Jisoo terlalu sibuk mengulum penis Seokmin.
Seokmin tidak suka diabaikan, “tadi berisik banget soo? Kok sekarang diem? Suka ya sama kontol gue?”
Seokmin menarik rambut Jisoo kearah belakang, membuat Jisoo melepaskan penis Seokmin yang ada di mulutnya.
“Use me, wrap your hands around my neck. Dont you like it watching me struggle to breathe?”
“You like being choked?”
Jisoo mengangguk dibawah Seokmin. Tangan Seokmin melingkar di leher Jisoo. Ada tekanan tiap kali penis Seokmin berhasil mengisi rongga mulut Jisoo.
“Jisoo, lo manis banget ya kalau lagi kayak gini?” Bisik Seokmin
Seokmin mengeluarkan penisnya saat Jisoo tersedak, “You okay?”
Jisoo tidak menjawab, kedua tangannya berusaha menarik pinggang Seokmin untuk mendekat
“I want your dick, please”
“Lo baru bisa nafas after making me cum in your mouth, right?”
Jisoo mengangguk, tidak ada jawaban. Jilatan yang membasahi penis Seokmin dan pijatan lembut sebelum Jisoo memasukan penis Seokmin ke dalam mulutnya. Basah. Hangat. Lidah Jisoo bergerak dengan berantakan, cenderung terburu-buru, hal ini yang membuat Seokmin memanggil nama Jisoo, berantakan tapi rapih, sangat pintar.
“Fuck, hong jisoo. Mulut lo enak banget”
Seokmin kehilangan kendali, ia terus memaju mundurkan pinggangnya tanpa memperdulikan Jisoo dibawahnya.
Tidak lama setelah itu, Seokmin mengeluarkan cairan putih. Seokmin langsung melepas penisnya, memberi ruang untuk Jisoo bergerak setelah dikunci dibawah kendalinya.
“Seok?”
“Telen”
Jisoo menggeleng, diwajahnya ada senyum. Seokmin tahu itu bagian dari permainan Jisoo.
“Telen, sayang”
Jisoo menggeleng.
“Then you have to kiss me, seok” ucapan Jisoo tidak terdengar jelas akibat cairan yang masih memenuhi rongga mulutnya.
Seokmin tersenyum, “i will, sayang”
Dalam hitungan detik, cairan kental itu tidak lagi memenuhi mulut Jisoo. Seokmin tersenyum lalu menepati janjinya, jadi ia mencium bibir Jisoo dengan lidah Seokmin yang sesekali berusaha masuk kedalam mulut Jisoo.
“Mau dienakin”
“Sama siapa?” Seokmin menjauhkan wajahnya, ia melihat Jisoo dibawahnya, bibirnya bengkak dan basah. Rambutnya berantakan, bagian bawah tubuhnya sudah telanjang.
“Sama Seokmin.” Jisoo menarik Seokmin untuk mendekat, bibir Seokmin dicium tanpa aba-aba. Ciuman kali ini terasa lebih panas dan intens, lidah Jisoo bergerak kedalam seolah mengabsen gigi milik Seokmin sementara kedua tangannya melingkar di pinggang Seokmin.
Jisoo melepaskan ciumannya, ia melepaskan kaus putih Seokmin matanya tertegun menatap badan Seokmin.
ㅤ
“Jisoo mau aku apain? Dibikin enak sampe nangis? Atau mau dibikin sampe teriak?”
Jisoo menatap kedua mata Seokmin, aura dominan kembali menguar. “Take off your clothes”
Jisoo menuruti kata Seokmin, ia melepas bajunya, menjatuhkannya ke lantai.
“Seok, you can play with my dick. “
Tanpa menunggu waktu lama, tangan kiri Seokmin bergerak menyentuh penis Jisoo.
“Seok, pelan”
“Masa mintanya kayak gitu? Yang manis dong”
⠀ㅤ
“Jangan cepet-cepet tangannya...seok”
Tangan Seokmin mulai mengocok kasar penis Jisoo, ia mempercepat gerakan tangannya. Mengocok penis Jisoo dengan genggaman erat sampai Jisoo mengeluarkan lenguhan panjang.
“Seok, stop. Seok–aah”
Seokmin menghentikan permainannya, Jisoo sudah berasa diujung kesadaran.
“Come here, little one. I will take care of you”
Seokmin menidurkan Jisoo di kasur sementara ia pergi mengambil benda dari ranselnya yang tidak pernah Jisoo pikirkan sebelumnya. Satu botol lubricant kini ada ditangan Seokmin
“Lo udah siapin?”
“Maybe?”
ㅤ
Tangan Seokmin mendorong kaki Jisoo agar terbuka lebar, ia mengeluarkan cairan dari botol lubricant tadi dan perlahan mengusapkannya ke lubang anal milik Jisoo. Cairan lube itu membuat jari Seokmin masuk dengan mudah. Napas Jisoo memberat, tapi Seokmin suka pemandangan di depannya.
ㅤㅤ
Satu jari, Jisoo melenguh memanggil nama Seokmin, membuat pemilik nama membungkam bibir Jisoo, “Soo, jangan berisik. Ini baru jari gue, gimana kalau kontol gue yang masuk? jangan berisik. tahan suaranya ya sayang”ㅤ
ㅤ
Jisoo mengangguk, kali ini ia mengigit bibirnya, wajahnya memerah, ia mulai merasa dibawa terbang oleh Seokmin, Penisnya kembali tegak, jari Seokmin membuka lubang analnya untuk sesuatu yang lebih besar dari hanya sekedar tiga jari. Tubuh Jisoo berkeringat.
Seokmin menutup mata ketika penisnya menerima rangsangan baru, ketika Jisoo mengambil posisi untuk duduk diatasnya dan membiarkan penis Seokmin memasuki lubang analnya.
“Enak?”
Tidak ada jawaban, Jisoo bergerak tidak beraturan, mengetatkan dinding analnya untuk mengejar kenikmatan.
“Jisoo....sempit banget. Enak. Gerakin lagi yang cepet”
Jisoo menuruti titah Seokmin hingga penisnya mengeluarkan cairan putih.
“Well, katanya mau take care of me. Kok malah kebalik seok?”
Terdengar nada meremehkan yang keluar dari mulut Jisoo.
Seokmin tidak menjawab,nia kembali merebut dominasi, ia melepaskan penisnya, tubuh Jisoo diangkat. Sekarang posisi Jisoo menghadap kaca di kamarnya.
“Lebarin kakinya, lo yang minta gue kayak gini”
Tidak ada waktu untuk Jisoo menjawab, ia menutup matanya ketika kepala penis Seokmin mulai memasuki dirinya, “S-seokmin aah!”
Seokmin memegang kedua sisi pinggang Jisoo, dengan sekali hentakan ia memasukan seluruh penisnya ke dalam Jisoo. keduanya melenguh.
“Gue mulai sekarang ya?” tanya Seokmin, tepat di depan bibir Jisoo. “Seok, move. faster, make me crazy”ㅤ
Seokmin kembali mencium bibir Jisoo, ia menggerakan pinggangnya lebih cepat, kedua kaki Jisoo terangkat dan menyilangkan kaki di pinggang Seokmin. Membawa Seokmin lebih dalam dan ketika Seokmin menyentuh titiknya, teriakan Jisoo tertahan.
“Tahan”
Jisoo dibuat kepayahan, terlihat dari kedua kakinya yang mulai bergetar ketika penis Seokmin menyentuh titik tersebut.
Seokmin melepaskan ciuman mereka, wajah Jisoo masih memerah, kali ini menatap Seokmin dengan pandangan sayu, mendamba untuk disentuh sekali lagi.
Seokmin masih menggerakan tubuhnya ketika Jisoo sampai ke pelepasannya, “Seokmin hngghh.” Cairan Jisoo mengotori perutnya sendiri dan perut Seokmin. Jarak mereka terlalu dekat dan Jisoo malu.
“Jisoo?” Bisik Seokmin, ia masih sibuk mengisi lubang sempit Jisoo dengan penisnya.
“You look so pretty”.
Seokmin mempercepat tempo gerakan penisnya. Sesekali ia memberikan kecup di kening Jisoo.
Seokmin kembali mengeluarkan cairan putih kali ini didalam anal milik Jisoo. Dengan sisa tenaga, ia mencabut penis miliknya keluar dari anal Jisoo.
“Seoook.” Jisoo memeluk leher Seokmin, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Seokmin. Seokmin memberikan kecupan ringan. Seokmin menjatuhkan diri di samping tubuh Jisoo. Keduanya masih terengah, kemudian saling menatap dan tertawa.
“Well, no one has to know what we do.” Kata Jisoo
“Okay”